Rabu, 28 November 2012

Merah Putih Terpaksa Tunduk Dari Fever

Jalani Debut, Merah Putih Terpaksa Tunduk Dari Fever

 Jalani Debut, Merah Putih Terpaksa Tunduk Dari Fever

 

Acungan jempol layak diberikan kepada Merah Putih Predators Jakarta dalam debutnya di Women’s National Basketball League (WNBL) 2012-2013 seri I Bandung yang berlangsung di GOR C-Tra Arena, Rabu (28/11). Buruknya akurasi menjadi handicap alias kelemahan bagi Windi Hastari dkk. Merah Putih harus menyerah 36-57 kepada sang juara bertahan, Surabaya Emdee Fever.

Secara keseluruhan, Merah Putih mampu menciptakan 32 peluang three point. Namun, hanya tiga yang berhasil dijaringkan atau 9 persen saja. Pun demikian dari mid range, Windi Hastari dkk hanya berhasil menceploskan 14 dari 72 peluang atau sekitar 19 persen saja.

”Perlu dipahami, (WNBL) ini adalah atmosfer baru bagi anak-anak. Ditambah lagi beban ingin menang pada laga perdana. Kondisi ini membuat beberapa pemain tertekan sehingga tak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik,” ujar head coach Merah Putih Predators Jakarta, Jacky I. Hatta.

Duel antara juara bertahan melawan pendatang ini berjalan sangat ketat. Baik Fever maupun Merah Putih Predators sama-sama mengandalkan center-forward mereka untuk bermain under basket, mencoba mencetak angka melalui post play, dan juga penetrasi.

Laga ini juga menandai comeback Novabela J. Massie, mantan center andalan timnas putri Indonesia yang kini membela Merah Putih Predators. Dalam laga perdananya tersebut, dia mendapat kepercayaan bermain selama 11 menit 28 detik dan hanya menyumbang tiga poin, tiga rebound, dan satu assist. Sangat jauh dari penampilan ‘garang’-nya dulu. ”Kami bisa memaklumi karena Novabela harus beradaptasi lagi setelah empat tahun tak berkompetisi,” sambung Jacky.

Merah Putih Predators yang mengandalkan Windi Hastari yang bergantian dengan Novabela Massie kewalahan menghadapi Gabriel Sophia. Gabriel tangguh saat menyerang, dan sangat kokoh ketika bertahan. Gabriel mencetak tiga angka dari keunggulan 9-3 Fever atas Merah Putih Predators di kuarter pertama.

Merah Putih Predators yang baru berhasil mencetak angka melalui penetrasi Yosiana Rosemary di menit terakhir kuarter pertama, mulai mencoba pendekatan baru dalam mengumpulkan angka. Merah Putih mencoba tembakan-tembakan jarak jauh.

Sebuah tembakan tiga angka dari Hanum Fasya di detik-detik pembuka kuarter kedua memberi harapan baru bagi Merah Putih Predators. Namun serangan balasan Fever membayar lunas tembakan Hanum. Marlina Herawan juga melepaskan tembakan tiga angka. Merah Putih melepaskan 12 tembakan tiga angka di kuarter kedua, tetapi hanya dua saja yang menemui sasaran. Akurasi buruk Merah Putih Predators menodai rapinya pola-pola serangan mereka. Fever masih unggul 20-15 di akhir kuarter kedua.

Fever pun bermain sama baiknya dengan Merah Putih Predators. Hanya saja, akurasi Fever jauh lebih baik. Kombinasi Gabriel di bawah ring dan tembakan-tembakan luar melalui Marlina dan juga Irene Senduk efektif membungkam Merah Putih Predators. Fever menambah 24 poin di kuarter ketiga, sementara Hanum dan kawan-kawan hanya 11.

Gabriel Sophia akhirnya menjadi pencetak angka terbanyak bagi Fever dengan 13 poin. Selain itu, 15 rebound dari Gabriel melengkapi performanya. Sementara pada kubu Merah Putih Predators, Hanum mencetak poin terbanyak dengan delapan poin. Permainan luar biasa juga ditunjukan oleh Fitryana Dewi yang meskipun hanya mencetak tujuh poin, berhasil merebut 10 rebound.  (wnbl/kny)

LeBron James Bosan Jadi Pemain Terkenal

LeBron James Bosan Jadi Pemain Terkenal

LeBron James. (Foto: Reuters)
     

MIAMI - Pebasket Miami Heat, LeBron James rupanya bosan menjadi pemain terkenal. Menurutnya, ia ingin bermain sebagai sosok yang tak dikenal, namun mampu menunjukkan permainan yang mengesankan para penonton NBA.

“Saya belum pernah menjadi pemain yang bisa mengejutkan orang lain, di mana saat karier saya menanjak, mereka berkata ‘Siapa dia?’ Saya mengerti itu, tapi saya selalu menjadi sosok yang berkebalikan dengan itu,” ujar James, seperti dilansir Rant Sports, Senin (26/11/2012).

Pernyataan James tersebut tak terlepas dari performa gemilang shooting guard Memphis Grizzlies, Wayne Hellington dan forward Milwaukee Bucks, John Henson saat melawan Heat. James pun memuji keduanya sebagai pemain yang bermasa depan cerah.

“John Henson merupakan pemain yang hebat dan saya pikir dia akan menjadi pemain yang lebih hebat lagi. Saat melihatnya di Charlotte, dia melakukan tembakan dan airball (sama sekali tidak menyentuh ring), tapi saat melawan kami, dia malah melakukannya dengan baik,” ujar James.

“Saat kami melawan mereka, di akhir laga, Anda melihat sisi bawah papan skor, dan hal itu menunjukkan kalau karier John Henson dan Wayne Hellington sedang menanjak. Itu gila (hebat),” pungkas mantan pemain Cleveland Cavaliers tersebut.

Pada 11 November lalu, pada pertandingan lanjutan musim regular NBA, Heat ditundukkan Memphis dengan skor 86-104. Sedangkan saat melawan Milwaukee, mereka unggul 113-106. Juara bertahan NBA tersebut kini berada di puncak klasemen Wilayah Timur dengan rekor 10 kemenangan dan 3 kekalahan. (dit

Selasa, 27 November 2012

Indonesia Tuan Rumah World Chinese

Indonesia Tuan Rumah World Chinese Basketball Tournament 2012

 

 JAKARTA - Indonesia didapuk menjadi tuan rumah World Chinese Basketball Tournament 2012, yang diselenggarakan pada 27-30 November. 4 ribu lebih peserta dari dalam dan luar negeri akan meramaikan event yang akan diikuti oleh total 207 tim tersebut.

World Chinese Basketball merupakan turnamen yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Persahabatan Alumni Machung, Jakarta dan Asosiasi Bola Basket Tionghoa Indonesia. Gelaran tahun ini merupakan yang ke-28, setelah pertama kali diselenggarakan pada 1985.

Berbeda dengan turnamen basket profesional, para peserta turnamen yang digelar di Jakarta Internasional Expo, Jakarta ini dibagi berdasarkan usia para pemain. Untuk pria, terbagi menjadi enam kelompok usia, yakni 40, 45, 50, 55, 60, dan 70 tahun. Sedangkan wanita, 35, 40, 45, 50, dan 60 tahun ke atas.

Ketua penyelenggara, Murdaya Widyawimarta mengatakan bahwa turnamen ini bukanlah turnamen yang diikuti oleh atlet-atlet profesional. Pasalnya, turnamen ini bertujuan untuk mengakrabkan tim-tim basket etnis China di berbagai negara.

"Para peserta bukanlah atlet profesional, melainkan berasal dari kalangan pengusaha dan pebisnis dari etnis China yang berusia 35-70 tahun," ujar Murdaya.

"Ini menjadi wujud kepercayaan bagi Indonesia. Turnamen ini menjadi momentum dan ajang yang sangat baik untuk mempromosikan Indonesia di panggung dunia baik dari segi pariwisata dan peluang investasi," sambungnya.

Produsen produk olahraga, League menjadi sponsor utama pada turnamen ini. Direktur PT Berca Sportindo, pemegang lisensi brand League mengatakan bahwa dukungan kepada turnamen World Chinese Basketball ini adalah untuk memajukan olahraga di Indonesia.

"Menjadi kebanggaan bagi League dapat menyelenggarakan sekaligus jadi tuan rumah event bola basket internasional sebesar ini. Ini juga merupakan bukti konsistensi kami dalam memajukan olahraga," ucap Prajna Murdaya, Direktur Berca Sportindo.
(fit)